SUMEDANG BANGKIT

SUMEDANG BANGKIT
Tim Pelajar 2013

Rabu, 18 Juli 2012

Olahraga di Mata Indonesia

 Sangat disayangkan, di negeri ini olah raga kurang mendapatkan prioritas yang menjanjikan,sehingga meski minat anak bangsa ini besar namun kepedulian pemerintah masih rendah, sehingga honor untuk orang-orang di bidang olahraga belum semua diperhatikan serius, seandainya pemerintah memperhatikan semua bidang olah raga dan di hargai seperti di luar negeri, tentu saja akan menambah aset yang begitu besar untuk masyarakat pada umumnya.
       Tidak ada perhatian terhadap pelatihan yang profesional membuat para pelatih kebingungan mengembangkan ilmunya, bahkan kini pelatih terbaik Indonesia banyak yang mengembangkan ilmu kepelatihanya di negara lain, contoh di Bulutangkis. Ini berbeda dengan Cina yang Olahraganya berkembang pesat, bahkan untuk penelitian untuk pendidikan dan parameter pun Cina merahasiakan ilmu kepelatihan dan data kondisi fisik atletnya saat latihan. Belum lagi dunia Biomekanika Olahraga yang menjadi acuan utama efesien teknik dengan berbagai perkembanganya Indonesia sangat jauh tertinggal dari negara-negara lain yang menyikapi Olahraga dengan serius.
   Sebenarnya banyak aspek yang menjadi keuntungan mengembangkan Olahraga diantaranya, bisnis dan entertaining yang mendidik bangsa. Banyak atlet dan pelatih yang menjadi model iklan bahkan "gosip" atau isu atlet diluar negeri lebih ramai dibicarakan diluar sana beda dengan di Indonesia yang lebih ramai membicarakan gosip-gosip murahan dan komentar-komentar pedas terhadap pemerintahan namun tanpa ada solusi yang baik dari para komentator. SUNGGUH IRONIS.      
       Bangsa ini sangat berharap jangan sepelekan bidang tersebut, yang mana akan membawa kemakmuran bila dikelola dengan baik,  dan tidak membedakan si kaya dan si miskin, saya melihat di bidang olah raga tertentu yang masih terlihat banyak etnis-etnis tertentu yang dapat masuk ke sana. Sangat di sayangkan  para pencari bakat, seharusnya di sekolah-sekolah masih banyak memiliki bakat terpemdam, namun yang dicari hanya tempat-tempat khusus, boleh dikatakan sekolah olahraga, seharusnya pencarian bakat dapat lewat sekolah-sekolah pada umumnya.
    Kedepannya pasti akan lebih banyak anak-anak bangsa yang bermunculan, bukan malah import dari luar negeri, sangat ironis pemikiran para pembuat keputusan yang salah, padahal anak-anak bangsa masih banyak yang jauh lebih baik andai dididik dan di biayai, bukan hanya orang-orang kaya saja yang tampil. Coba renungkan dan amati sebagaimana saya utarakan. Rasa Nasionalisme yang masih kurang sehingga anak-anak bangsa di nomor duakan, ibarat hanya sebagai kacung ataupun penonton saja.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar