SUMEDANG BANGKIT

SUMEDANG BANGKIT
Tim Pelajar 2013

Sabtu, 11 Agustus 2012

YANG HILANG DI TENIS MEJA JABAR


Saat ini banyak orang di jawabarat yang merasa berperan penting dalam memajukan tenismeja jawa barat, namun mari kita lihat sejauh mana yang mereka katakan memajukan tenis meja Jawa Barat.
pertama oknum yang merasa paling membawa kemajuan di tenismeja jawabarat adalah para penggiat di PTM-PTM yang ada di Jawabarat, ketika mereka mengatakan demikian padahal di belakangnya anak asuhnya atau atletnya berlatih berkeliling di tempat-tempat yang bukan hanya di PTMnya. ini ironis karena pihak PTM hanya merasa bangga ketika klubnya menjuarai sebuah event tanpa mengetahui bagaimana cara melatih dan sejauh mana atlet itu mengalami kemajuan. sungguh Ironis bukan ketika atlet ungulan bahkan sampe pemula dijadikan ajang pembelian pemain yang tidak mendidik secara moral. bahkan ketika pemilik PTM itu berniat untuk memndidik karakter atlenya namun karena wadah yang dimilikinya kurang cukup dan membiarkan atlet berkeliaran begitu saja membuat atlet curi-curi kesempatan di tengah kacaunya pergaulan yang ada di daerah jawabarat di tambah uang yang berlimpah yang didapat dari hasil sebuah event ataupun sebuah pemberian dari hasil udar ider ke berbagai PTM.
Kedua pihak penyelenggara pertandingan yang merasa event yang diadakan membuat pembinaan atlet jawabarat membuat maju pertenismejaan JABAR, namun kenyataanya sama keterbatasan dari pihak terkait membuat patah semnagt atlet yang kemampuanya dikatakan mengambang. Belum lagi masalh pencurian umur yang tak pernah ada perbaikan dari tahun ke tahun. mau dibawa kemana kejuaraan ini dan apa dampak dari kejuaraan ini yang belum terpikirkan oleh pihak penyelenggara.
OKELAH semuanya ini sangat baik dan merupakan sebuah usaha, tapi BELUM ADANYA YANG MEMIKIRKAN MEMBUAT WADAH PENJARINGAN ATLET TENIS MEJA JAWABARAT UNTUK MELAKUKAN TRAINING CENTER YANG BERFOKUS DISATU TEMPAT membuat atlet yang ada berburu mencari pundi-pundi uang kesana kemari selagi ada bos bos yang memberi mereka sesuap nasi. Ironis sekali karena pendidikan karakter yang berjiwa sportif dan fair pay hampir terlupakan.
Dulu mendengar cerita senior-seniot yang ada tenis meja jawabarat sangat di segani provisnsi lain, kita dengar nama ANTON SUSENO orang Indramayu katanya tapi saya belum ketemu, ASEP AJIDULSALEH dari Gani Arta, AGUS SANTO, terus jaman anak-anak NHI dan GANI ARTA menjadi nama PTM yang disegani dengan berbagai seleksi untuk masuk tim PTM tersebut, dan menjadi kebanggaan untuk masuk kesana, namun kini itu sudah menjadi kenangan manis yang sangat kita rindukan, bahkan PPLP tenis meja pun sudah tidak ada lagi. Kini tinggal PTM-PTM yang pemainya hampir itu-itu saja.
rindukah kita pada sistem pembinaan yang tertulis dan nyata terlihat di sebuah PTM????
SEMOGA INI MENJADI MOTIVASI BAGI PARA PEMBACA APALAGI YANG PUNYA DANA UNTUK PENGEMBANGAN TENISMEJA BAHWA YANG HILANG ADALAH PEMBINAAN YANG DULU PERNAH DIRASAKAN PEMAIN SENIOR YANG SUKSES DI JAMANYA PADA SUATU TEMPAT TIM PELATIH YANG SOLID DAN MANAJEMEN YANG PROFESIOANAL.
AYO BANGKIT SAHABAT TENIS MEJA